VISI

VISI :

"Terwujudnya Kota Bontang yang Bersih, Hijau dan Aman dari Bahaya Kebakaran"

Makna dari visi : "Terwujudnya Kota Bontang sebagai kota bersih, aman dari bahaya kebakaran dan memiliki ruang terbuka hijau (RTH) yang asri dan tertata dengan baik, dengan meningkatkan peran serta masyarakat dalam pengelolaan kebersihan, pertamanan dan penanganan kebakaran serta membangun dan mengembangkan fasilitas penerangan jalan, taman, pemakaman, fasilitas pemadam kebakaran dan saran keindahan kota yang dibutuhkan masyarakat guna mendukung terwujudnya infrastruktur yang memadai sesuai dengan perkembangan kota"

Senin, 05 Juli 2010

MERUBAH PARADIGMA BUKAN SESUATU YANG MUDAH

Kota Bontang, telah mengalami pertumbuhan yang pesat, terutama meningkatnya aktivitas kota dan pertumbuhan jumlah penduduk yang cukup tinggi. Hal tersebut sangat berdampak terhadap meningkatnya jumlah timbulan sampah dan berkurangnya ruang terbuka hijau serta resiko bahaya kebakaran. Dengan demikian, permasalahan yang berhubungan dengan pengelolaan sampah, pengelolaan ruang terbuka hijau dan peningkatan kesiagaan terhadap bahaya kebakaran telah menjadi perhatian yang serius Pemerintah Kota Bontang untuk segera ditangani.

Masalah sampah adalah masalah yang melanda hampir seluruh kota di Indonesia. Kalau hal ini tidak ditangani secara arif dan berkelanjutan maka yang akan terjadi bukan hanya masalah kerusakan lingkungan hidup dan sumber daya alam menjadi terbatas, tapi juga akan mengganggu sendi kehidupan dan penghidupan masyarakat berupa gangguan kesehatan, lingkungan yang tidak nyaman, sulit meningkatkan kesejahteraan masyarakat, berpotensi merusak prasarana yang telah dibangun Pemerintah, yang akhirnya akan mengganggu pertumbuhan ekonomi.

Selama ini sebagian masyarakat masih memandang sampah sebagai barang sisa yang tidak berguna, bukan sebagai sumber daya yang perlu dimanfaatkan. Masyarakat dalam mengelola sampah masih bertumpu pada pendekatan akhir, yaitu sampah dikumpulkan – diangkut – dibuang ke TPA sampah. Paradigma pengelolaan sampah yang bertumpu pada pendekatan akhir sudah saatnya ditinggalkan dan diganti dengan paradigm baru pengelolaan sampah. Karena dengan pola ini akan menyebabkan TPA sampah akan cepat penuh dan jika tidak diolah dengan baik pada akhirnya akan menurunkan kualitas lingkungan disekitar TPA sampah.

Paradigma baru pengelolaan persampahan yang juga telah ditegaskan dalam Undang-Undang No. 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah, yaitu memandang sampah sebagai sumber daya yang mempunyai nilai ekonomi dan dapat dimanfaatkan, misalnya untuk energy, kompos, pupuk ataupun untuk bahan baku industry. Pengelolaan sampah dengan paradigma baru tersebut dilakukan dengan kegiatan pengurangan dan penanganan sampah. Pengurangan sampah meliputi kegiatan pembatasan, penggunaan kembali, dan pendauran ulang, sedangkan kegiatan penanganan sampah meliputi pemilahan, pengumpulan, pengangkutan, pengolahan dan pemrosesan akhir.

Kegiatan pengurangan dan penanganan sampah dengan paradigm baru ini tentulah tidak mudah karena berkaitan dengan perilaku masyarakat dan petugas pelayanan persampahan itu sendiri dan tentunya membutuhkan waktu yang lama dan upaya yang besar. Dinas Kebersihan, Pertamanan dan PMK Kota Bontang, sebagai institusi pengelola kebersihan Kota Bontang secara bertahap dan berkelanjutan untuk terus berupaya merubah perilaku baik masyarakat maupun petugas kebersihan. Berbagai upaya tersebut diwujudkan dengan menggalakkan kegiatan 3R (Reduce, Recycle, Reuse) melalui sosialisasi dan pelatihan keterampilan pengolahan sampah, peningkatan pelayanan pengumpulan dan pengangkutan sampah, mendorong terbentuknya kelompok-kelompok masyarakat yang mampu mengelola sampah secara mandiri, melaksanakan progran Jumat Bersih, melengkapi sarana dan prasarana pengelolaan persampahan, mengevaluasi rute pengumpulan dan pengangkutan sampah secara berkala serta meningkatkan kemampuan aparatur pengelola persampahan.

Bagi petugas kebersihan, senantiasa diberi motivasi bahwa tugas yang dibebankan pada mereka adalah tugas mulia yang seharusnya dijadikan pekerjaan utama/pokok dan bukan sebagai pekerjaan sampingan. Hal ini juga tidaklah mudah karena merubah mindset petugas untuk menjadikan pekerjaannya sebagai pekerjaan utama yang berbasis kinerja diperlukan motivasi dan apresiasi untuk meningkatkan penghasilan para petugas kebersihan.

Dalam hal pengelolaan ruang terbuka hijau, salah satu permasalahan yang dihadapi adalah kesadaran warga akan arti penting ruang terbuka hijau masih kurang, dimana masih sering terjadi kerusakan pada taman dan jalur hijau serta adanya disfungsi ruang terbuka hijau yang digunakan untuk aktifitas usaha masyarakat/PKL. Selain itu luas daratan Kota Bontang yang sangat terbatas juga menjadi kendala dalam penyediaan ruang terbuka hijau untuk public. Untuk menata kota menjadi kota yang asri, indah dan teduh diperlukan terobosan dan keberanian dalam memanfaatkan setiap ruang terbuka untuk dimanfaatkan sebagai ruang terbuka hijau. Upaya yang telah dilakukan antara lain menata jalur tengah jalan (median) menjadi jalur hijau yang asri dan tertata dengan baik.

Peningkatan kesiagaan dalam pencegahan dan penanganan bahaya kebakaran perlu mendapat perhatian. Penanganan kebakaran tidak hanya bertumpu pada keberanian dan fisik semata tetapi perlu melibatkan peran serta masyarakat dan meningkatkan kemampuan petugas. Upaya yang telah dilakukan difokuskan kepada upaya pencegahan dini bahaya kebakaran melalui sosialisasi dan penyuluhan tentang teknik dasar pencegahan dan penanggulangan bahaya kebakaran serta inspeksi peralatan pemadam kebakaran pada gedung/bangunan perkantoran. Disamping itu juga dilakukan upaya meningkatkan kesiagaan, kewaspadaan, kedisiplinan dan keterampilan aparat pemadam kebakaran melalui latihan dan simulasi secara rutin, latihan bersama dengan unit pemadam kebakaran lainnya serta mengikutsertakan dalam pendidikan dan latihan secara berjenjang.

Akhirnya, kepada seluruh jajaran Dinas Kebersihan, Pertamanan dan PMK Kota Bontang, saya sampaikan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya atas kerjasamanya dalam turut serta memelihara kebersihan dan keindahan kota. Semoga segala kerja keras kita senantiasa mendapat rahmat dari Allah SWT. (drh. Agus Amir, Kadis DKPP Bontang, 2009)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar